Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan Polinela Melakukan Kegiatan Perdana Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD) di Desa Suak Kabupaten Lampung Selatan

Pada hari Senin tanggal 19 Juni 2023, tim Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD)
Tahun 2025 Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan (HIMATEPA) Politeknik Negeri
Lampung melakukan kegiatan perdana berupa bimbingan teknis / BIMTEK di Desa Suak
Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan. Program Pemberdayaan Masyarakat Desa
(P2MD) berjudul “Pemberdayaan Penyandang Disabilitas Melalui Bimtek dan
Pendampingan Pengolahan Pangan Berbasis Tepung Pisang Termodifikasi Fermentasi
Spontan di Desa Suak, Lampung Selatan” yang dipimpin langsung oleh Bapak Zukryandry,
S.T., M.Si., sebagai dosen pembimbing. Tim P2MD diketuai oleh Samsul Hidayat
beranggotakan 9 orang yaitu Faiz Kenzie Wistara, Aulia Raey Fitri, Elinda Nita, Firli Nur Fanti,
Monica Salsabila Putri, Rizki Nanda Saputra, Rosi Adelia Putri, Salma Alisya Al Hayyu, dan
Yulis Setiawati.
Sebelumnya telah dilakukan diskusi antara Tim P2MD dengan Organisasi Penyandang
Disabilitas Desa Suak Lampung Selatan. Ibu Iis mengutarakan ketertarikan para anggota
kelompok untuk berlatih mengolah aneka produk pangan berbahan baku tepung pisang. Sampai
saat ini pisang belum banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan pada saat panen raya saat
ini harganya sangat murah yaitu kurang dari Rp 500 per kilogramnya.
Kelompok Penyandang Disabilitas Desa Suak menjadi salah satu tempat bagi para disabilitas
dalam berkreasi, berekspresi dan bersosialisasi tanpa harus memiliki rasa canggung. Kelompok
ini sudah berdiri sejak tahun 2014 dan sampai saat ini terdapat 52 orang penyandang
disabilitas dan bertujuan untuk mengembangkan kepercayaan diri melalui kegiatan
kewirausahaan. Kegiatan wirausaha bidang pengolahan produk pangan berbasis pisang menjadi
salah satu motivasi mereka yang memiliki keterbatasan agar bisa mandiri dan bangkit dengan
membentuk suatu kelompok usaha bersama dengan membuat usaha. Kendala yang
dihadapi oleh para penyandang disabilitas ini ialah minimnya pemahaman dalam
pengolahan produk berbasis pisang, minimnya pengetahuan kewirausahaan atau bisnis, serta
minimnya pengetahuan dalam menentukan harga jual produk tersebut. Penentuan harga jual
menjadi sangat penting karena dengan mengetahui berapa harga pokok maka dapat
mengoptimalkan keuntungan.
Kegiatan praktik dalam bimtek kali ini, produk yang dilatih pembuatannya adalah tepung pisang
termodifikasi fermentasi spontan, banana cookies dan banana pie. Kelebihan produk hasil olahan
yang digunakan adalah tepung termodifikasi, sehingga produk olahannya tidak kalah nilai
gizinya dibandingkan produk yang menggunakan tepung terigu. Hal ini adalah dari segi
keunikan produk yang memanfaatkan pisang sebagai bahan bakunya.
Ceramah dan diskusi pada bimtek pengolahan aneka produk pangan berbahan baku tepung
pisang pada kelompok penyandang disabilitas merupakan salah satu kegiatan dalam rangka
peningkatan nilai ekonomis pisang.
Target yang diharapkan dari kegiatan bimbingan teknis ini adalah peningkatan pemahaman bagi
anggota kelompok, diperolehnya aneka produk olahan menggunakan tepung pisang termodifikasi
sebagai pengganti ataupun pensubtitusi tepung terigu serta pengembangan unit percontohan
tepung pisang di Desa Suak Lampung Selatan dan menjadi motivasi tumbuhnya usaha sejenis di
desa/kecamatan/kabupaten lainnya. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
ini dilakukan dengan menggunakan metode penyuluhan yaitu ceramah dan diskusi.
Anggota kelompok penyadang disabilitas sangat tertarik dan antusias dalam mengikuti kegiatan
penyuluhan. Beberapa pertanyaan disampaikan peserta pada sesi diskusi dan tanya-jawab.
Produk yang dihasilkan dalam kegiatan bimtek adalah banana cookies yang memiliki cita rasa
manis, memiliki tekstur yang renyah dan cita rasa yang menarik, sedangkan untuk produk
banana pie memilik rasa yang khas dan teksturnya lebih renyah dibandingkan produk pie yang
dibuat dari tepung terigu. Tim P2MD Polinela sangat optimis bahwa produk-produk olahan dari
tepung pisang ini akan disukai masyarakat atau konsumen. Adapun untuk pemasaran produk,
anggota kelompok penyadang disabilitas akan bekerjasama dengan mahasiswa prodi Teknologi
Pangan Polinela sebagai pendamping untuk memasarkan produk baik secara langsung maupun
dengan pemasaran on-line.(*)

You may also like...