Fieldtrip Lanjutan, Kunjungan Mahasiswa ke PT Yakult dan D’mamam Bogor
Bogor, 25 April 2025 – Sebagai rangkaian kegiatan pembelajaran berbasis pengalaman, mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan melaksanakan kunjungan industri lanjutan ke dua lokasi di wilayah Bogor, yaitu PT Yakult Indonesia Persada dan industri rumahan D’mamam, yang bergerak di bidang pengolahan makanan sehat berbasis lokal.
Kunjungan pertama dilakukan ke Pabrik Yakult Indonesia Persada di kawasan Cicurug, Sukabumi. Di sini, mahasiswa mendapatkan penjelasan lengkap mengenai proses fermentasi susu skim dengan bakteri Lactobacillus casei Shirota strain, yang menjadi inti dari produk Yakult. Para peserta diajak menelusuri jalur produksi modern mulai dari proses persiapan bahan baku, inokulasi bakteri, fermentasi, pencampuran sirup, pengisian botol, hingga proses pengemasan otomatis yang sangat higienis.
Selain itu, pihak Yakult juga menjelaskan penerapan HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) serta sistem manajemen mutu berbasis ISO 9001 dan ISO 22000. Mahasiswa dapat melihat langsung bagaimana standar internasional dalam produksi pangan fungsional diterapkan secara disiplin dan konsisten.
Usai kunjungan ke industri besar, seluruh rombongan melanjutkan kegiatan ke skala industri rumah tangga, yaitu D’mamam, sebuah usaha lokal yang memproduksi makanan sehat berbasis bahan alami tanpa pengawet dan pewarna sintetis. Di sini, mahasiswa mendapat kesempatan untuk melihat proses produksi produk seperti nugget, camilan sehat, dan olahan makanan bayi dari bahan lokal.
Kunjungan ke Dmamam memberi wawasan berbeda karena memperlihatkan bagaimana teknologi pangan dapat diterapkan secara sederhana namun tetap higienis dan inovatif. Mahasiswa belajar tentang pentingnya sanitasi, pelabelan nutrisi, hingga pengemasan ramah lingkungan pada skala usaha kecil.
Dosen pendamping, ibu Dea Rizki Widiana, S.T.P., M.Sc., menyampaikan bahwa kombinasi kunjungan ke industri besar dan kecil sangat penting untuk membekali mahasiswa dengan wawasan luas.
“Melalui kunjungan ini, mahasiswa bisa memahami penerapan teknologi pangan dari dua sisi: skala besar dengan standar internasional, dan skala kecil dengan pendekatan lokal dan berkelanjutan,” jelasnya.
Mahasiswa pun sangat antusias dalam mengikuti seluruh kegiatan fieldtrip ini dan termotivasi untuk terus mengembangkan ide-ide produk pangan sehat berbasis lokal sekaligus menjadi bukti nyata bahwa rasa ingin tahu dan semangat belajar mahasiswa tak hanya diakui di ruang kelas atau sebatas lab, tetapi juga terdapat ketika sudah di lapangan. Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif dan dokumentasi bersama tim industri.
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |