Mahasiwa Teknologi Pangan Lakukan Fieldtrip ke Berbagai Industri Pangan di Yogyakarta
Yogyakarta, 22 April 2025 – Sebagai bagian dari kegiatan perkuliahan dan praktikum, mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan semester 4 mengadakan kegiatan fieldtrip ke tiga industri pangan di Yogyakarta, yakni PT Madubaru PG–PS Madukismo, Bakpia Djava, dan Coklat Monggo. Kunjungan industri ini diikuti oleh seluruh mahasiswa/i Teknologi Pangan yang berjumlah 41 orang dengan 3 dosen pendamping serta 1 PLP. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung mengenai proses produksi, pengolahan, dan pengawasan mutu pada berbagai produk pangan.
Kunjungan pertama dilakukan ke PT Madubaru PG–PS Madukismo, satu-satunya pabrik gula dan alkohol yang masih beroperasi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Di lokasi ini, mahasiswa mendapatkan pemahaman mendalam tentang proses pengolahan tebu menjadi gula pasir dan alkohol melalui metode pemanasan, kristalisasi, dan sentrifugasi. Para peserta juga diperkenalkan pada sistem pengawasan mutu yang dilakukan sejak bahan baku masuk hingga produk akhir siap edar.
Hari berikutnya, rombongan mahasiswa mengunjungi Bakpia Djava, produsen bakpia modern yang menggabungkan inovasi rasa dengan kualitas produksi yang higienis. Di sini, mahasiswa mempelajari alur produksi bakpia, mulai dari pencampuran adonan, pengisian isian (filling), pemanggangan, hingga pengemasan. Mahasiswa juga melihat secara langsung bagaimana penerapan Good Manufacturing Practice (GMP) dan Sanitasi Pangan diterapkan dalam skala industri kecil-menengah.
Kunjungan di Yogyakarta ditutup di Coklat Monggo, salah satu pelopor cokelat lokal premium di Indonesia yang mengangkat kakao asal Indonesia sebagai bahan utama. Mahasiswa diajak mengenal proses produksi cokelat dari biji kakao, mulai dari fermentasi, penyangraian, penggilingan, conching, tempering, hingga pencetakan dan pengemasan. Kegiatan ini menambah wawasan peserta mengenai pentingnya kontrol suhu, pengemulsi, dan pengemasan kedap udara untuk menjaga mutu dan cita rasa produk cokelat.
Dosen pendamping, ibu Andra Vidyarini, S.Gz., M.Si., menyatakan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk menghubungkan teori yang diperoleh di kelas dengan praktik nyata di dunia industri.“Dengan melihat langsung proses pengolahan dan sistem mutu di industri, mahasiswa dapat memahami bagaimana prinsip-prinsip teknologi pangan diterapkan secara nyata,” ujarnya.
Mahasiswa pun menyambut kegiatan ini dengan antusias. Selain menambah wawasan teknis, kegiatan ini juga memberikan gambaran nyata tentang dunia kerja dan peluang karier di bidang industri pangan.
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |